Kamis, 17 Juli 2014

Yahudi, Kaum yang Unggul di Dunia


Menindaklanjuti artikel saya sebelumnya, kali ini saya juga cukup penasaran dengan eksistensi kaum Yahudi dalam perkembangan dunia, dimana sebagian besar penguasa dunia, baik dari kekayaan, kecerdasan, dan kekuasaannya dapat menjadi insan yang unggul di muka bumi ini merupakan seorang Yahudi. Perlu bukti? Anda tau Albert Einstein seorang fisikawan yang memiliki IQ jenius begitu terkenal dengan teori Relativitasnya (E = MC2) merupakan seorang Yahudi. Selanjutnya para tokoh yang menggemparkan dunia yang merupakan orang Yahudi adalah Mark Zuckerberg penemu Facebook, Bill Gates pendiri Microsooft, Larry Page dan Sergey Brin penemu Google, Andrew Grove pendiri Intel, Andy Rubin pendiri Android, dan masih banyak lagi.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa orang-orang Yahudi bisa hebat-hebat seperti itu? Mereka punya cara jitu untuk membuat keturunannya yang jumlahnya sedikit dapat menguasai dunia. Hal itu pun sudah tercantum dalam Al-Quran. 
Berikut resume yang saya peroleh dari beberapa penelitian yang telah dilakukan beberapa orang berdasarkan artikel yang saya peroleh dari internet :
Pertama adalah artikel yang ditulis oleh Dr Stephen Carr Leon yang menghabiskan masa 3 tahun di Israel untuk menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Berikut hasil penelitian beliau :
1. Masa Kehamilan 
Sang ibu tersebut sering bernyanyi dan bermain piano dan juga membeli buku matematika ketika mengetahui sedang mengandung. Bermain piano dan bernyanyi bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati bawaan si bayi tersebut ketika lahir. Dengan bernyanyi dan bermain piano,maka sang ibu akan merasakan ketenangan. Diharapkan sang bayi akan memiliki karakter bawaan yang tenang dan berfikir matang ketika menghadapi masalah hidup nantinya. Sedangkan mengerjakan soal matematika bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan otak bayi yang ada dalam kandungannya. Agar anak mereka terkahir dengan otak jenius.
Para ibu Yahudi terus menerus mengerjakan soal matematika yang ada sampai tiba saat melahirkan. Kadang mereka mengerjakan bersama suaminya dan bertanya kepada saudara-saudaranya bila ada soal yang terasa sulit. Artinya mereka tidak melatih kecerdasan otak anak mereka dari kecil, dari balita, dari umur 3 bulan, tapi dari sejak di dalam kandungan.

2.  Cara Makan
Wanita hamil Yahudi selalu memakan kacang Badam dan Korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utamanya berupa roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan. Menurut mereka ikan baik untuk perkembangan otak. Sedangkan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik, sehingga dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak di dalam kandungan. Kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung harus mengonsumsi pil minyak ikan.

Kacang Badam = Kacang Almond, atau Buah Almond, mirip dengan Buah Persik dan Aprikot, hanya saja daging buahnya dibuang saat dipanen, sehingga hanya menyisakan bijinya, karena itu disebut sebagai kacang.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Karena menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak baik dikombinasikan bersama. Ternyata sama dengan perinsip makannya Rasullullah S.A.W. Mereka juga akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Ternyata makan buah dahulu baru nasi, akan menyebabkan buah busuk. Karena proses pencernaan makanan di dalam perut kita itu memakan waktu yang lama. Sehingga akan membuat buah mengalami antrian yang panjang sampai akhirnya busuk dahulu sebelum diproses usus. Jadi istilah “makan buah setelah makan nasi” sebagai pencuci mulut itu SALAH. Makan buah sebelum makan nasi lah yang benar, bukan setelah makan nasi.

3. Masa Anak-Anak
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka memahami tiga bahasa: Hebrew, Arab dan Inggris. Ternyata mempelajari sesuatu yang baru itu, contohnya mempelajari bahasa dapat menyeimbangkan kedua belah otak kita.
Sejak kecil pula mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Musik yang mereka dengarkan adalah  musi bethoven.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan dan pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi.
Selain dari pelajaran tadi, olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Anak-anak yang ahli dalam olahraga biasanya mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang cepat, karena otak mereka terlatih bergerak cepat, terlepas dari bagus atau tidaknya prestasi mereka disekolah.

4. Sekolah Tinggi :
Pada masa perguruan tinggi murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Dr Stephen Carr Leon sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.
Di akhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Dan mereka harus mempraktekannya, mereka hanya akan lulus jika tim mereka (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta. Entrpreneurship dan networking digelorakan.

5. Tidak Merokok
Menurut ilmuwan Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Jadi merokok merupakan sesuatu yang kejam dan menjijikan bagi orang Israel ! Perbuatan terkutuk dan kejam bagi mereka mungkin. Karena bukan saja merusak gen untuk keturunannya, tapi juga merusak gen orang-orang yang ikut menghirupnya.

6.  Tidak Tidur di Pagi Hari
Dalam sejarah, nenek moyang orang Yahudi sangat membenci tidur pagi. Para orang tua selalu mendoktrin anak-anak mereka bahwa tidur diwaktu pagi dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas juga membuang-buang waktu. Pagi hari mereka manfaatkan untuk belajar, menghafal atau mengasah daya ingat, bekerja, dan melakukan ketaatan sesuai perintah dalam kitab Taurat. Bagi mereka pagi hari merupakan waktu yang sangat sesuai untuk belajar dan beraktivitas karna didukung oleh kondisi otak yang baru saja beristirahat panjang.
Dengan mengetahui kelima rahasia kriteria dasar yang dimiliki orang-orang Yahudi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan orang-orang Yahudi bukanlah mitos atau semata-mata takdir Tuhan, melainkan ini juga dikarenakan orang-orang Yahudi selalu membiasakan melakukan hal-hal yang unik dan cerdas yang mampu memberikan alasan logis mengapa orang Yahudi lebih unggul dari bangsa lain. Bukanlah sesuatu yang mustahil bagi golongan apapun termasuk umat islam untuk menyaingi kecerdasan mereka, dengan syarat :mau mempelajari dan mengaplikasikan mengenai rahasia-rahasia ilmiah dibalik kecerdasan mereka.


7. Orang Yahudi berprinsip tidak ada kata mutlak
Orang Yahudi berprinsip untuk tidak pernah menerima sesuatu sebagai hal yang mutlak, mereka tidak menerima ilmu sebagai sesuatu  yang memang sudah seharusnya begitu. Dengan demikian orang-orang Yahudi tidak pernah menyerah untuk terus berusaha, selalu bereksperimen mengadakan penelitian, mencari sesuatu yang belum diketahui sekali pun itu mustahil bagi orang lain.  Namun hasil penelitian, konsep, rumus, teori atau apapun namanya yang dihasilkan manusia tidaklah mutlak bagimereka, karena dihasilkan dari makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif, relatif, didibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan prinsip seperti itu, maka otak mereka akan terangsang untuk berfikir dan memacu Intellegences. Selain itu, orang yahudi pada umumnya lebih rendah hati karena apapun pendapat mereka, hanyalah kebenaran relative.



Sekian sedikit ulasannya. Semoga bermanfaat!

Asal Usul Sejarah Kaum Yahudi

Dewasa ini seluruh penduduk di bumi sedang digemparkan dengan peperangan yang terjadi di Palestina, antara para zionis (Israel/Yahudi) dengan muslim di Palestina.

Karena sedang hangat-hangat dibincangakan, saya penasaran dengan sejarah detail mengenai permusuhan ini. Sebelum saya lebih jauh menghujat Israel, agar tidak menjadi fitnah, saya mencoba mencari beberapa artikel melalui internet, google.

Hasilnya membuat pengetahuan saya bertambah, sehingga wawasan saya menjadi semakin terbuka.

Baik, disini saya akan membuat point-point penting mengenai sejarah bangsa Yahudi, berikut :
1. Yahudi merupakan sebuah kaum, suku, atau agama.
2. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.
3. Sebagai suku bangsa merujuk pada semua keturunan yang berasal dari nabi YAKUB.
4. Memeluk kepercayaan/agama yahudi belum pasti menjadi yahudi. karena Yahudi berdasarkan keturunan, ayah&ibu Yahudi, atau hanya ayah Yahudi.
5. Yakub memiliki nama Israil, yang berarti pengembara yang tidak kenal henti melakukan penemuan atau orang yang dekat (taat) dengan Allah. Jadi Israel berasal dari nama nabi Yakub. Sedangkan keturunan/anak cucu nabi Yakub disebut dengan Ibani Israil.
6. Di antara seluruh putera Ya’kub, yang paling banyak keturunan adalah Yahuda, maka bangsa Bani Israel pun dibangsakan kepada Yahuda dengan sebutan Yahudi.
7. Berikut silsilahnya lahirnya kaum Yahudi :
a. Ibrahim & Hajar --> Ismail --> bangsa Arab
b. Ibrahim & Sarah --> Ishaq --> Yaqub --> 12 anak : Yahuda (Bani Israil/Yahudi) dan Yusuf
8. Setelah Ishaq wafat, Firaun Thotmosis menjadikan bani Israil sebagai budak. Allah mengutus Musa dan Harun untuk membebaskan mereka. Firaun tenggelam di laut merah.
9. Bani Israel tidak mau tunduk kepada taurat (Kitab suci nabi Musa) dan membangkang perintah nabi Musa untuk ikut berperang dan menyembah Allah.
10. Setelah Nabi Musa dan Harun meninggal kekuasaannya digantikan oleh Elizar --> Yusya --> Thalut --> Daud --> Sulaiman
11. Pada pemerintah Sulaiman didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion).
12. Sulaiman wafat, Israel terbagi 2 :
a. Golongan Yahuda membentuk kerajaan sendiri yang dinamai Yahuda, berpusat di Yerusalem dengan rajanya Rahbeam. Kerajaan kecil : Palestina, Tabut
b. Yerobeam dari turunan suku Efraim mendirikan kerajaan Israel yang berpusat di Samaria.
13. Pada masa penjajahan Romawi Allah mengutus Nabi Isa. Allah mengutus Nabi isa untuk mengajak Bani Israel agar berpegang teguh pada ajaran Musa diingkari dengan penuh kedengkian.

14. Orang Yahudi menyebarkan isu bahwa Nabi Isa akan melakukan pemberontakan terhadap Romawi dan mengangkat dirinya sebagai Raja Yahudi. Darisinilah awal mulai terjadinya penangkapan Isa dan terjadilah peristiwa penyaliban Isa yang kontroversial.
15. Romawi menguasai Palestina sampai tahun 640 M hingga datangnya Islam. Kota Yerusalem kemudian diserahkan secara resmi pada Khalifah Umar bin Khattab tanpa peperangan. Di bawah pemerintah islam seluruh rakyat diperlakukan dengan adil dan diberi kebebasan beribadah sesuai agama masing-masing. Saat itu Yahudi, Kristen dan Islam hidup rukun dan berdampingan
16. Seiring dengan perjalanan waktu, istilah ‘Zion’ tidak lagi menjadi nama tempat (Bukit), namun juga sebuah nama gerakan bagi orang-orang Yahudi Sekuler untuk mendirikan satu negara di Tanah Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya (Zionisme)
17. Kaum Yahudi percaya, pada bukit Zion, King Solomon (Nabi Sulaiman a.s.) pernah membangun istananya (haikalnya) dan menyimpan banyak harta karun di bawah tanah tersebut. Harta tersebut bukan hanya banyak sekali, namun memiliki daya magis yang sangat besar sehingga mereka percaya akan bisa menjadi pemimpin dunia jika memilikinya. Ini merupakan alasan kenapa Israel gencat senjata kepada Palestina selama berpuluh-puluh tahun. Karena Yahudi ingin menguasai seluruh tanah Palestina.

Berikut sedikit ulasan mengenai  asal usul kaum Yahudi dan penyebab terjadi peperangan yang amat sangat sengit, sehingga tergeletak korban di Palestina hingga saat ini.
Menurut Al Quran peperangan itu tak akan berakhir sampai turunnya imam Mahdi dari bukit Zion tersebut.